Klasifikasi Makhluk Hidup: Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Sistem
Di bumi ini, kita sebagai manusia tentu tidak hidup sendirian. banyak makhluk hidup lain di sekitar kita, contohnya seperti pepohonan, kucing, anjing, nyamuk, bahkan bakteri dan kuman sekalipun. Agar lebih mudah dipelajari, para ahli mengkategorikan makhluk hidup menjadi golongan atau unit tertentu.
Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi (pengelompokan) merupakan suatu cara memilih dan mengkategorikan makhluk hidup menjadi golongan atau unit tertentu yang lebih kecil.
Tujuan dan Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup
Tujuan adanya klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah manusia dalam mempelajari karakteristik dan sifat makhluk hidup. Kalsifikasi ini juga berguna untuk mencari persamaan, perbedaan, sifat, dan ciri dari makhluk hidup satu dan makhluk hidup yang lainnya.
Banyak sekali manfaat yang kita peroleh dengan adanya klasifikasi makhluk hidup, berikut adalah contohnya:
- Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.
- Mengetahui jenis-jenis makhluk hidup.
- Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lain.
- Membuat objek studi menjadi lebih sederhana.
- Dapat mengenali karakteristik mahkluk hidup
- Memudahkan untuk mengingat dunia mahkluk hidup
Perkembangan Klasifikasi Makhluk Hidup
Dari masa ke masa, para peneliti terus mengembangkan penelitiannya tentang makhluk hidup sehingga ada beragam klasifikasi. Sistem klasifikasi makhluk hidup terbagi kedalam beberapa kategori, diantaranya; Sistem klasifikasi 2, 3, 4, 5, dan 6 dunia. Klasifikasi makhluk hidup terbagi kedalam banyak dunia karena itu adalah hasil dari pengembangan makhluk hidup yang berkelanjutan.
Sistem Klasifikasi 2 Kingdom
Dalam klasifikasi ini, makhluk hidup dibagi kedalam dua kelompok besar yakni, kingdom animalia (hewan) dan kindom plantae (tumbuhan). Sistem klasifikasi 2 dunia ini bisa disebut sebagai awal mula majunya perkembangan sistem taksonomi. Namun demikian, sistem klasifikasi dua dunia ini masih banyak kekurangan, seperti kurang spesifiknya penggolongan makhluk hidup, sehingga banyak makhluk hidup yang tidak bisa masuk ke dalam kingdom manapun.
Sistem Klasifikasi 3 Kingdom
Dalam sistem klasifikasi 3 kingdom, makhluk hidup dibagi ke dalam 3 bagian, yakni kingdom animalia (hewan), kingdom plantae (tumbuhan), dan kingdom fungi (jamur). Jamur ditambahkan karena jamur berbeda dari tumbuhan yang terdiri dari bahan selulosa, melainkan dari bahan kitin. Jamur juga tidak bisa membuat bahan makanan sendiri seperti tumbuhan (heterotrof).
Sistem Klasifikasi 4 Kingdom
Sistem klasifikasi makhluk hidup dengan 4 kingdom ini terdiri dari kingdom Monera, Protista, Plantae, dan Animalia. Sistem klasifikasi ini muncul setelah ditemukannya mikroskop yang dapat melihat ke dalam sel.
Sistem Klasifikasi 5 Kingdom
Sistem klasifikasi 5 kingdom merupakan sistem yang mengkategorikan makhluk hidup berdasarkan struktur dan kemampuan produksi makanan (autotrof/Heterotrof). Sistem ini terdiri dari 5 kingdom yakni: Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
Sistem Klasifikasi 6 Kingdom
Sistem klasifikasi 6 kingdom merupakan penyempurnaan sistem sebelumnya dengan dipecahkan kingdom Monera ke dalam dua bagian yakni, Kingdom Eubacteria dan Archaebacteria. Sistem klasifikasi 6 kingdom ini adalah sistem yang masih menjadi acuan untuk penelitian dan pembelajaran hingga saat ini. Simak masing-masing penjelasannya sebagai berikut.
Sistem Klasifikasi 5 Kingdom
Sistem klasifikasi 5 kingdom merupakan sistem yang mengkategorikan makhluk hidup berdasarkan struktur dan kemampuan produksi makanan (autotrof/Heterotrof). Sistem ini terdiri dari 5 kingdom yakni: Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
Sistem Klasifikasi 6 Kingdom
Sistem klasifikasi 6 kingdom merupakan penyempurnaan sistem sebelumnya dengan dipecahkan kingdom Monera ke dalam dua bagian yakni, Kingdom Eubacteria dan Archaebacteria. Sistem klasifikasi 6 kingdom ini adalah sistem yang masih menjadi acuan untuk penelitian dan pembelajaran hingga saat ini. Simak masing-masing penjelasannya sebagai berikut.
- Kingdom Eubacteria
Eubacteria biasanya kita sebut sebagai bakteri. Makhluk hidup yang termasuk ke dalam kategori Eubacteria memiliki sel prokariotik (sel sederhana yang tidak mempunyai kapsul sebagai lapisan terluar). Eubacteria juga merupakan makhluk hidup dengan sel tunggal (uniseluler) dan memiliki peptidoglikan di dalam sel mereka. - Kingdom Archaebacteria
Archaebacteria adalah organisme uniseluler yang dapat hidup di lingkungan ekstrim seperti sumber air panas dan ada juga yang bisa hidup di suhu dingin ekstrim seperti di wilayah kutub, Archaebacteria juga dapat hidup di lingkungan dengan kadar asam atau garam yang cukup tinggi. - Kingdom Protista
Kingdom Protista adalah kingdom yang terdiri dari satu sel atau banyak sel dan memiliki membrane inti (organisme eukariot) serta bersel tunggal. Kingdom Protista adalah kingdom yang sederhana karena hanya tersusun atas satu sel sehingga dapat di kelompokan dalam kingdom sendiri. Protista dapat di kelompokkan menjadi tiga bagian yaitu menyerupai hewan (protozoa), menyerupai tumbuhan (Ganggang) dan menyerupai jamur. Sebagian besar Protista hidup di air, karena tidak memiliki pelindung untuk menjaga tubuhnya dari hawa kering. - Kingdom Fungi
Jamur/fungi merupakan organisme eukariotik yang memiliki dinding sel dan tidak memiliki klorofil. Dengan demikian fungi tidak bisa memproduksi makanan sendiri dengan melakukan fotosintesis seperti tumbuhan. Sehingga fungi merupakan organisme heterotrof yang memerlukan bahan organik dari luar untuk kebutuhan bertahan hidup. Sebagai organisme saprofit fungi hidup dari benda-benda atau bahan-bahan organik yang telah mati. Saprofit menghancurkan sisa-sisa bahan tumbuhan dan hewan yang kompleks menjadi bahan organik yang lebih sederhana. - Kingdom Plantae
Kingdom Plantae atau yang lebih dikenal dengan tumbuhan ialah salah satu organisme eukariotik multiseluler yang mempunyai dinding sel dan klorofil. Klorofil yaitu zat hijau daun yang fungsinya untuk fotosintesis yang sehingga tumbuhan mampu membuat makanannya sendiri atau yang sifatnya autotrof. - Kingdom Animalia
Kingdom Animalia atau biasa disebut hewan organisme eukariotik (organisme dengan sel kompleks) yang multiseluler. Berbeda dengan tumbuhan, hewan tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis untuk membuat makanannya sendiri. Oleh karena itu, hewan harus mencari makanannya sendiri untuk mendapatkan energi kemudian makanan tersebut dicerna di dalam tubuhnya. Proses ini membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida sebagai zat sisa.
Terimakasih sudah membaca sistem klasifikasi makhluk hidup. Semog dapat membantu proses belajar dan mengajar di sekolah. Baca juga artikel kami yang lain untuk menambah wawasan kalian ya!
0 Response to "Klasifikasi Makhluk Hidup: Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Sistem"
Posting Komentar